Sabtu, 06 Agustus 2011

Tanda vital ( Suhu, Tekanan darah, Denyut nadi, Pernafasan )

Suhu

Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang secara ketat dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi.
pemeriksaan suhu tubah dapat dilakukan di beberapa tempat yaitu :
               1.ketiak
               2.mulut
               3.anus

nilai setandar untuk mengetahui batas normal suhu tubuh manusia dibagi menjadi empat yaitu :

               * Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
               * Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5°C
               * Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40°C
               * Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
 
Kemudian menurut American Medical Association, dapat berkisar dari 97,8 ° F 
(atau Fahrenheit, setara dengan 36,5 ° C, atau Celsius) sampai 99 ° F (37,2 ° C)

Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh manusia dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Kecepatan metabolisme basal
                Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak 
                jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan 
                pada uraian sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme. 
2. Rangsangan saraf simpatis
               Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 
               100% lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak 
               coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh
               metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf 
               simpatis ini dipengaruhi stress individu yang menyebabkan peningkatan produksi 
               epineprin dan norepineprin yang meningkatkan metabolisme.
 3. Hormone pertumbuhan
               Hormone pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan 
               kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga
               meningkat.
 4. Hormone tiroid
               Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh 
               sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat memengaruhi laju metabolisme menjadi 
               50-100% diatas normal.
 5. Hormone kelamin
               Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 
               10-15%\ kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada 
               perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran 
               hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 
               0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.
 6. Demam ( peradangan )
               Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme 
               sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.
 7. Status gizi
               Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 – 30%. 
               Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk
               mengadakan metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi 
               mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan 
               lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak 
               merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan 
               kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.
 8. Aktivitas
               Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan 
               antar komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat
               meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 – 40,0 °C.
 9. Gangguan organ
               Mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang 
               dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. \
               Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan
               mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.
 10. Lingkungan
               Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh 
               dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya,
               lingkungan dapat memengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia 
               dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.

Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh

Tekanan darah
Tekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi sistolik yang menandakan kontraksi maksimal jantung dan tekanan rendah diastolik atau tekanan istirahat.
Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan pada lengan kanan, kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut. Di Indonesia, tekanan darah biasanya diukur dengan tensimeter air raksa.
Tidak ada nilai tekanan darah 'normal' yang tepat, namun dihitung berdasarkan rentang nilai berdasarkan kondisi pasien. Tekanan darah amat dipengaruhi oleh kondisi saat itu, misalnya seorang pelari yang baru saja melakukan lari maraton, memiliki tekanan yang tinggi, namun ia dalam nilai sehat. Dalam kondisi pasien tidak bekerja berat, tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg. Tekanan darah tinggi atau hipertensi diukur pada nilai sistolik 140-160 mmHg. Tekanan darah rendah disebut hipotensi.

Denyut Nadi

Denyut nadi merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop.
Denyut sangat bervariasi tergantung jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan usia. Bayi yang baru dilahirkan (neonatus) dapat memiliki dentur 13-150 denyut per menit. Orang dewasa memiliki denyut sekitar 50-80 per menit. ikha

Kecepatan pernapasan

Beraneka ragam tergantung usia. Batas normalnya sekitar 12-16 kali penarikan napas per menit.



Rujukan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar