Apa itu Kanker Nasofaring ?
Kanker nasofaring adalah jenis kanker
yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.
Bagaimana Kanker Nasofaring
bisa terjadi ?
Kanker dimulai ketika ada satu atau
lebih mutasi gen sehingga menyebabkan sel normal mengalami pertumbuhan di luar
kendali, menyerang jaringan di sekitarnya, dan akhirnya menyebar (metastasis)
ke jaringan/organ tubuh lainnya. Pada kanker nasofaring, proses ini dimulai
dalam sel-sel skuamosa yang melapisi permukaan nasofaring.
Penyebab
pasti terjadinya mutasi gen yang mengakibatkan kanker nasofaring belum
diketahui, namun terdapat beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko
terkena kanker nasofaring, antara lain: jenis kelamin, ras, usia, makanan yang
diasinkan, infeksi virus Epstein-Barr, riwayat keluarga, dan kebiasaan merokok
serta konsumsi alkohol.
Bagaimana gejalanya ?
Pada tahap awal, kanker nasofaring
tidak menimbulkan gejala apapun, namun seiring perkembangan mungkin akan muncul
gejala-gejala seperti:
- terdapat benjolan di leher akibat
pembengkakan kelenjar getah bening
- terdapat darah pada air liur
- dari hidung keluar darah
- hidung tersumbat
- gangguan pendengaran
- sering terkena infeksi telinga
- sakit kepala
Bagaimana diagnosisnya ?
Pemeriksaan yang digunakan untuk
mendiagnosis kanker nasofaring meliputi:
- Pemeriksaan fisik oleh dokter
- Magnetic resonance imaging (MRI)
untuk membantu melihat penyebaran sel kanker di sekitar kepala
- CT-scan untuk melihat sel kanker di
kelenjar getah bening
- Sinar X untuk melihat sel kanker
yang menyebar di paru-paru
Pengobatan yang dilakukan
Pengobagan kanker nasofaring biasanya
didasarkan pada beberapa faktor, seperti stadium kanker, tujuan pengobatan,
kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan efek samping obat. Pengobatan awal
yang umumnya diberikan adalah terapi radiasi atau kombinasi radiasi dan
kemoterapi.
Terapi radiasi yang biasanya dilakukan
selama 5-7 minggu ini dapat merusak dengan cepat sel-sel kanker yang tumbuh.
Terapi ini digunakan untuk kanker pada tingkatan awal. Adapun efek samping yang
terjadi dari terapi ini adalah mulut terasa kering, kehilangan pendengaran, dan
terapi ini memperbesar risiko timbulnya kanker pada lidah dan kanker tulang.
Kemoterapi merupakan terapi yang menggunakan
bantuan obat-obatan. Terapi ini bekerja dengan mereduksi sel-sel kanker yang
ada, namun adakalanya sel-sel yang sehat (tidak terkena kanker) juga tereduksi.
Efek samping dari terapi ini adalah rambut rontok, mual, lemas. Efek yang
timbul tergantung pada jenis obat yang diberikan.
Pilihan pengobatan yang terakhir yaitu
pembedahan yang bertujuan untuk mengambil kelenjar getah bening pada leher yang
telah terkena kanker.
Pencegahan yang dapat dilakukan
- Kurangi konsumsi makanan yang
diawetkan dengan cara pengasinan, pengasapan atau menggunakan zat pengawet
nitrosamine.
- Berhenti merokok
- Kurangi konsumsi alkohol
- Mulailah pola hidup sehat dan
berpikir positif, serta cukup istirahat
- Olahraga teratur
- Melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala
Dampak yang ditimbulkan
Kanker nasofaring dapat menyebar ke
organ tubuh lainnya, seperti kelenjar getah bening di leher, tulang, sumsum
tulang, paru-paru, dan hati. Selain itu, kanker nasofaring juga dapat
menyebabkan sindrom paraneoplastik di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi
terhadap kanker dengan menyerang sel normal.
RUJUKAN
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar