Menurut WHO,
Badan Kesehatan Dunia, osteoporosis adalah penurunan densitas tulang, kerusakan
arsitektur tulang dan meluasnya kerapuhan tulang
·
Massa tulang
puncak yang memadai tidak tercapai
·
Ketidakseimbangan
pada proses remodeling tulang
·
Resorpsi /
penyerapan tulang lebih besar dari pembentukkan
Bagaimana
gejalanya ?
·
Patah tulang
·
Tulang
punggung yang semakin membungkuk
·
Berkurangnya
tinggi badan
·
Nyeri
punggung
Bagaimana
diagnosisnya ?
·
Bone Mineral
Density (BMD), merupakan pemeriksaan untuk mengukur densitas / kepadatan
mineral dalam tulang dengan sinar X khusus, CT Scan atau ultrasonografi.
Informasi ini menunjukkan kepadatan tulang saat pemeriksaan dilakukan. BMD
tidak dapat memprediksi densitas tulang pada masa yang akan datang.
·
Pemeriksaan
Laboratorium : Penanda Biokimia Tulang, pemeriksaan ini menggunakan sampel
darah, mewakili proses reformasi tulang, sehingga memberikan informasi mengenai
ketidakseimbangan potensial antara pembentukan dan resorpsi tulang. Risiko
tulang patah / retak sebagai dampak osteoporosis ternyata tidak selalu
berhubungan dengan penurunan nilai BMD, sehingga dibutuhkan kombinasi dengan
pemeriksaan penanda tulang yang lebih baik.
·
N-MID Osteocalcin, untuk menilai pembentukkan
tulang. N-MID Osteocalcin adalah salah satu bagian osteocalcin, yakni protein yang diproduksi oleh
osteoblas. Osteoblas merupakan sel yang berperan dalam pembentukkan tulang,
karena itu kadar osteocalcin menunjukkan juga
aktivitas osteoblas yakni pembentukan tulang.
·
CTx
(C-Telopeptide), untuk menilai resorpsi / pembongkaran tulang juga untuk
menilai respon terhadap obat antiresorpsi.
Pengobatan
yang dilakukan
·
Terapi
hormon, terapi ini membantu untuk mencegah kehilangan tulang dan patah tulang
dan kepadatan tulang meningkat.
·
Obat -
obatan
Pencegahan
yang dapat dilakukan
·
Mempertahankan
atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengonsumsi kalsium yang cukup
·
Melakukan
olah raga dengan beban
·
Mengkonsumsi
obat (untuk beberapa orang tertentu)
Kekuatan
tulang akan menurun dan risiko patah tulang meningkat
RUJUKAN
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar