Apa itu
Thalassemia ?
Thalassemia
merupakan penyakit kelainan darah yang diturunkan / diwariskan, karena adanya
kelainan genetik yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam sintesis atau
produksi rantai globin. Akibatnya, produksi hemoglobin berkurang, kondisi sel
darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari usia sel darah merah
normal (<120 hari), sehingga penderita akan mengalami gejala anemia / kurang
darah.
Apa
Penyebab Thalassemia ?
Adanya
kelainan/perubahan/mutasi pada gen globin alfa atau gen globin beta, sehingga
produksi rantai globin tersebut berkurang dan sel darah merah mudah sekali
rusak.
Bagaimana
Gejala Thalassemia ?
·
Anemia - Pucat, sulit tidur, lemas, kurang nafsu makan, infeksi
yang sering berulang.
·
Jantung Berdebar - Jantung bekerja keras untuk memenuhi
kebutuhan hemoglobin dan semakin lama jantung akan menjadi lemah dan mudah
berdebar-debar
·
Tulang Tipis dan Rapuh - Sel darah diproduksi dalam sumsum
tulang. Pada keadaan thalassemia sumsum tulang dipaksa bekerja lebih keras
untuk pembentukan hemoglobin lebih banyak. Pada kasus thalssemia berat (mayor),
tampilan khas penderitanya adalah batang hidung yang melesak ke dalam atau “facies cooley”.
Deteksi
Thalassemia Melalui Panel Uji Saring Thalassemia
Panel
Thalassemia merupakan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui
kemungkinan thalassemia. Pemeriksaan ini terdiri dari:
·
Hematologi rutin – Untuk mengetahui nilai MCV-volume
hemoglobin dalam sel darah merah dan MCH-konsentrasi hemoglobin di dalam sel
darah merah
·
Gambaran darah tepi – Untuk melihat morfologi eritrosit
(bentuk/gambaran sel darah merah)
·
Analisis Hb – Untuk mendeteksi hemoglobin yang abnormal,
baik jumlah produksi maupun jenisnya
·
Badan inklusi HbH – Untuk mendeteksi kemungkinan pembawa sifat thalassemia
atau HbH disease
·
Ferritin – Untuk mengetahui apakah
anemia disebabkan oleh defisiensi / kekurangan zat besi, penyakit kronik atau
thalassemia
·
Tes Presipitasi DCIP – Untuk mendeteksi kelainan
hemoglobin varian HbE
Pengobatan
Yang Diberikan
Penderita
thalassemia mayor memerlukan perhatian lebih khusus. Pada umumnya, penderita
thalassemia mayor harus menjalani transfusi darah dan
pengobatan seumur hidup.
Selain transfusi
darah, perlu diberikan obat desferal (deferoxamine) untuk
mengatasi penumpukan zat besi di dalam organ tubuh akibat transfusi darah
berulang dalam waktu lama. Obat ini diberikan melalui suntikan di bawah kulit
atau infus, yang dapat mengikat zat besi tersebut untuk dikeluarkan melalui
urin.
Namun, cara
ini sangat menyakitkan bagi anak-anak, untunglah untuk saat ini sudah
ditemukan obat tablet deferasiroxpengganti
suntikan infus desferal, yang dapat diberikan pada penderita berusia di atas
dua tahun.
Cara
Mencegah Thalassemia
·
Mencegah
perkawinan antara dua orang pembawa sifat thalassemia
·
Memeriksa
janin yang dikandung oleh pasangan pembawa sifat thalassemia, dan menghentikan
kehamilan bila janin dinyatakan sebagai penderita thalassemia mayor
Thalassemia
merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Prevalensi penyakit
Thalassemia dapat dicegah atau dikurangi jika setiap orang melakukan
pemeriksaan atau skrining Thalassemia.
RUJUKAN :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar