Apa itu Kanker Leher Rahim ?
Kanker leher rahim merupakan keganasan
yang menyerang leher rahim atau cervix,
yaitu bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang sanggama
(vagina).
Apa penyebab Kanker Leher Rahim ?
Sekitar 80% dari kasus kanker leher rahim
disebabkan oleh virus Human
Papilloma (HPV).
Bagaimana gejalanya ?
Pada kebanyakan wanita tidak menunjukkan
gejala. Adapun gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
·
Pendarahan
tidak normal, yang bisa berupa pendarahan sesudah berhubungan intim, pendarahan
abnormal di luar waktu haid, dan pendarahan sesudah menopause
·
Keluar
cairan berwarna kekuningan dan berbau dari vagina
·
Sakit
atau nyeri pada pinggul dan kaki
Bagaimana diagnosisnya ?
·
Inspeksi
visual dengan asam asetat (IVA), merupakan skrining kanker leher rahim yang dilakukan dengan
melihat langsung leher rahim yang telah dioles dengan larutan asam asetat.
Skrining ini merupakan skrining yang paling sederhana, cepat, dan murah.
·
Pemeriksaan
sitologi (Pap Smear), adalah pemeriksaan untuk melihat sel-sel leher rahim dimana sampel
diambil melalui liang vagina. Terdapat dua macam Pap Smear, yaitu Pap Smear Konvensional dan Sitologi Serviks Berbasis Cairan (SSBC). Sitologi Serviks Berbasis Cairan (SSBC) merupakan metode baru untuk
meningkatkan keakuratan deteksi kelainan sel-sel leher rahim.
·
Pemeriksaan
HPV-DNA, merupakan pemeriksaan molekuler yang
secara langsung bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Human Papilloma Virus (HPV) pada sel-sel yang diambil dari
leher rahim.
Oleh karena itu, semua wanita yang pernah
melakukan hubungan seksual sangat dianjurkan untuk melakukan skrining kanker
leher rahim secara rutin. Jika Anda berusia:
·
<21
tahun, skrining dengan pap smear dilakukan 3 tahun setelah hubungan seksual
pertama, apabila hasilnya normal, maka selanjutnya dilakukan setahun sekali.
·
Antara
21-30 tahun, skrining dengan pemeriksaan pap smear dilakukan setiap tahun atau
sesuai dengan saran dokter apabila terdapat hasil yang tidak normal.
·
>30
tahun, pemeriksaan pap smear dan HPV-DNA dilakukan secara berkala. Wanita
berusia >30 tahun yang telah aktif secara seksual berisiko tinggi mengalami
infeksi HPV yang menetap dan hal ini berkaitan erat dengan kanker leher rahim.
Pengobatan yang dilakukan
·
Cone
Biopsi (conization)
·
Teknik
Pembedahan
·
Pembedahan
(Operasi)
·
Penyinaran
(Terapi radiasi/radiation therapy)
·
Kemoterapi
(chemotherapy)
Pencegahan yang dapat dilakukan
·
Berperilaku
hidup sehat, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengkonsumsi
makanan yang kaya nutrisi, dan tidak merokok.
·
Bersihkan
organ vital setiap saat dengan tisu.
·
Mengganti
celana dalam minimal dua kali sehari.
·
Lakukan
pemeriksaan pap smear dan HPV-DNA secara rutin untuk deteksi dini kanker leher
rahim.
Semakin dini terdeteksi, semakin tinggi
pula peluang sembuhnya. Kanker leher rahim merupakan salah satu jenis kanker
yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dibandingkan dengan
jenis kanker lainnya.
Dampak yang ditimbulkan oleh Kanker Leher
Rahim
Awalnya penyakit ini menyerang mulut dan
leher rahim, kemudian sel-sel kanker itu menyebar ke organ-organ lain, sehingga
dapat menyebabkan kematian.
RUJUKAN
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar