Apa itu
Kanker Payudara ?
Kanker
payudara adalah penyakit yang ditandai adanya pertumbuhan sel abnormal dari
payudara yang tumbuh cepat, dimulai dari sistem saluran kelenjar susu, kemudian
tumbuh menyusup ke bagian lain melalui pembuluh darah dan pembuluh getah
bening, akibatnya dapat menyerang seluruh bagian tubuh (metastasis).
Apa
penyebab Kanker Payudara ?
Umumnya
kanker payudara lebih sering ditemukan pada pasien dari keluarga yang memiliki
riwayat penderita kanker payudara. Faktor risiko lainnya adalah gangguan
hormonal (baik esterogen maupun androgen) yang menyebabkan terlambat menopause,
dan periode menstruasi yang lama. Estrogen merupakan salah satu penyebab
terjadinya kanker payudara. Selain itu, perubahan gaya hidup modern dapat pula
menyebabkan terjadinya kanker payudara pada usia muda.
Bagaimana
gejalanya ?
·
Benjolan
pada payudara
·
Adanya
benjolan atau massa di ketiak
·
Perubahan
ukuran dan bentuk payudara
·
Keluarnya
cairan yang abnormal dari putting susu, maupun bagian kecoklatan payudara
(areola)
·
Payudara
tampak kemerahan
·
Kulit di
sekitar putting susu nampak bersisik
·
Puting susu
tertarik ke dalam, atau terasa gatal
·
Nyeri pada
payudara, atau terjadi pembengkakan pada salah satu payudara
Bagaimana
diagnosisnya ?
·
Mamografi - Merupakan pemotretan pada payudara dengan
alat khusus menggunakan radiasi ringan sinar-x yang dapat mendeteksi
tumor sangat kecil yang tidak teraba oleh dokter sekalipun. Selain itu,
bermanfaat dalam menemukan lesi berukuran sangat kecil, sampai 2 mm, yang tidak
teraba dalam pemeriksaan klinis (biasanya berukuran di bawah 1 cm).
·
Biopsi
1. Fine-needle aspiration Biopsy - Dokter dapat
menggunakan jarum tipis untuk mengambil sel atau cairan dari benjolan pada
payudara
2. Core biopsy - Dokter menggunakan
jarum yang lebar untuk mengambil sampel dari jaringan payudara
3. Skin biopsy - Bila ditemukan
perubahan pada kulit payudara, dokter akan mengambil sedikit sampel dari kulit
4. Surgical biopsy - Ahli bedah akan
mengambil contoh jaringan payudara
·
Pemeriksaan
Biomarker pada jaringan payudara - Berupa pemeriksaan penanda biokimia
pada jaringan payudara (yang diperoleh dari hasil biopsi), yang dihasilkan
selama terjadi abnormalitas pada tubuh dapat membantu menetapkan diagnosis
kanker payudara.
·
Pemeriksaan
reseptor hormon - Seperti sel sehat lainnya, tumor payudara memerlukan
hormon untuk tumbuh. Tumor ini memiliki reseptor untuk hormon estrogen,
progesteron atau keduanya. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor
payudara memiliki reseptor tersebut maka terapi hormon adalah pilihan terapi
yang paling direkomendasikan.
·
Pemeriksaan
Her2/neu (Human Epidermal Growth Factor Receptor – 2)
- Protein Her2/neu ditemukan pada beberapa jenis sel kanker. Pemeriksaan
ini menunjukkan apakah jaringan memiliki protein her2/neu atau kopi gen yang
berlebih. Bila tumor payudara memiliki jumlah her2/neu dalam jumlah berlebih,
terapi tertarget (targeted therapy) bias menjadi
salah satu pilihan pengobatan. Untuk mendapatkan hasil membutuhkan waktu
beberapa minggu. Hasil pemeriksaan ini dapat membantu dokter memutuskan
pengobatan yang tepat.
Pengobatan
yang dilakukan
·
Radioterapi,
pada payudara dan daerah ketiak dilakukan serangkaian radiasi berdosis ringan
untuk membunuh sel kanker. Radiasi dilakukan untuk membersihkan sisa-sisa sel
kanker yang tersisa pasca operasi.
·
Kemoterapi (chemotherapy), pengobatan dengan obat-obatan anti
kanker untuk mencegah pembiakan sel-sel kanker. Bias dilakukan terpisah,
ataupun disertai dengan bedah atau radioterapi. Kemoterapi bias menimbulkan
efek samping berupa rasa mual, rambut rontok dan kehilangan tenaga.
·
Terapi
hormon, sasaran dari terapi hormon adalah mencegah estrogen memperparah sel
kanker yang ada, dengan menyeimbangkan hormon. Seperti diketahui, hormon
esterogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap risiko
terjadinya kanker payudara. Pada terapi hormon terdapat beberapa golongan
obat yang digunakan, antara lain adalah golongan antiesterogen, salah satunya
adalah tamoksifen.
·
Terapi
antibodi monoklonal (Monoclonal Antibody drug), terapi
inovasi baru untuk mengatasi kanker dengan meningkatkan imunitas tubuh untuk
mengatasi perkembangan sel kanker. Obat-obatan golongan antibodi monoklonal,
seperti Rituximab membuat sel kanker akan lebih dikenali oleh sistem imun,
sedangkan Cetuximab bekerja menghambat ikatan antara growth factor dengan reseptor pada sel. Selain
itu, kombinasi obat antibodi monoklonal dengan partikel radioaktif (terapi
radiasi) dapat menghantarkan radiasi langsung tepat sasaran pada sel kanker.
Hal ini digunakan untuk memastikan radiasi tersebut tidak merusak sel
yang sehat.
Pencegahan
yang dapat dilakukan
Melakukan
deteksi sejak dini
-
Pemeriksaan payudara sendiri
·
Amati !
Lakukan
pemeriksaan dengan berdiri di depan kaca, lengan terletak di samping badan. Perhatikan
bentuk dan ukuran payudara. Jika ukuran satu dengan yang lainnya tidak sama,
hal itu adalah hal yang normal.
Kemudian,
perhatikan juga bentuk putting dan warna kulit. Lakukan hal yang sama dengan
posisi tangan yang berbeda-beda (kedua tangan diangkat, tangan diletakkan di
pinggang, atau badan sedikit membungkuk). Lakukan hal ini waktu mandi atau
sedang bercermin sehingga Anda dapat mengenali bentuk payudara Anda.
·
Rasakan !
Berbaring
dengan bantal di bawah pundak kiri. Letakkan tangan kanan di belakang kepala
membentuk sudut 90 derajat. Gunakan 3 jari tangan kiri Anda untuk merasakan
benjolan atau penebalan kulit pada payudara. Tekan dengan baik payudara Anda.
Pelajari bagaimana rasa payudara Anda pada biasanya.
Langkah ini
memastikan Anda telah menjelajahi seluruh area dan membantu Anda mengingatkan
bagaimana keadaan payudara Anda. Bila merasa ada perubahan, segera hubungi
dokter.
Dampak
yang ditimbulkan oleh Kanker Payudara
Jika tidak
cepat diatasi, kanker ini akan menyebar ke bagian tubuh lain.
RUJUKAN
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar